Sepertinya Yoo Jin-Woo, masih trauma atas kematian Dr. Cha dalam duel itu. Hal ini membuatnya terus dihantui oleh rasa takut, bersalah dan kecemasan yang beragam. Namun sepertinya keluar dari Game tersebut bukanlah sebuah solusi, karena pada akhirnya Dr. Cha yang bersimbah darah selalu menghantuinya. Dia tidak memiliki pilihan lain selain menaikkan level karakternya untuk terus bertahan hidup, hingga akhirnya dia pada level yang cukup jauh untuk dikejar oleh Dr. Cha.

Pilihan yang dia ambil cukup menarik, ketika segala orang disekitarnya menganggapnya menjadi gila akibat eksistensialisasi dari kematian Dr. Cha. Apalagi rasa sakit yang sungguh terasa pada serangan Dr. Cha yang benar-benar terjadi membuatnya tidak mampu tidur nyenyak, ditambah konflik rumah tangganya yang penuh dengan kepalsuan oleh mantan istri, dan istri yang akan dicerainya, serta keluarganya yang menuduh Yo-Jin Wo mengalami sakit kejiwaan.

Tak disangka tanggung jawab muncul tiba begitu saja setelah pertemuannya dengan Jung Hee-joo yang kehilangan adiknya. Mungkin ada beragam kehidupan yang tidak bisa dia lanjutkan lagi, tapi entah alasan apa dia membantu untuk mencari adik Jung Hee-joo (Jung Se-joo), mungkin begitulah cinta menampakan diri, harus dibalut dengan kesedihan dan rasa sakit agar bisa menyelami kehidupan untuk menyikapinya dengan bijak. Uang yang dimilii Yo Jin-woo ternyata selama ini tidak membuatnya bahagia.

Tapi hal yang perlu saya apresiasi dari sikap Yo Jin-woo, adalah memilih untuk tetap hidup dan menaikkan level karakternya. Dia terus mengatasi rasa sakitnya dan terus berkembang walau mengalami cidera dirumah saki thingga kakinya tidak mampu pulih dengan sempurna. Dia telah bermetamorfosis dalam pencariannya, dan mulai menyikapi segala yang faksis dengan lebih bijak.