Zis Note

Pathetic atau Eksatic

13 Dec 2018

Dear Apapunlah

Apa yang paling ekstatik didunia ini? jelas menjadi diri sendiri itu penting, walau serangkaian persiapan untuk berjumpa denganmu aku rencanakan tapi tak ada satupun yang bisa siap ketika aku berjumpa denganmu. Ini mungkin kalimat asik yang mungkin akan sering saya ucapkan, tapi sebuah kata yang tepat, mungkin benar Gerogi mengalahkan segala rencana..

Itu terkadang memberikan kita gambaran bahwa tidak semua yang masuk akal akan masuk akal apalagi kalau ketika berjumpa denganmu? Aku masih ingat bahwa setiap yang tidak tersangka dari hari aku berjumpa denganmu, dengan tatapan penasaran itu? Iyah, mukamu terlalu polos untuk disebut sebagai wanita biasa. Aku menjustifikasi bahwa dirimu memang seorang yang tidak berada dalam kondisi tenang, mukamu penuh kegelisahan. Akh lupakan itu? waktu itu kita tidak saling bertatapan hingga aku tahu, bahwa engkau memang terlalu ringan menganggap dunia ini, jelas penafsiran itu aku temukan ketika aku menatap matamu itu.

Beragam prasangka yang muncul dari apa yang telah terjadi sebelumnya ternyata hanya prasangka biasa. Hingga aku meyakini bahwa dirimu bukan sesuatu yang perlu untuk dikhawatirkan. Engkau tahu aku juga bukan seorang yang perlu engkau khawatirkan, walaupun aku tidak terlampau kaya, pintar, ataupun ganteng, tapi satu hal yang paling penting, bahwa aku tidak pernah berhenti melangkah, sama seperti lagu yang kunyanyikan padamu, lagu yang kupasang bersama puisi Seperti Ikarus yang jelas aku tuliskan padamu itu.

Aku memang sedang mengeploitasi kerinduanku padamu ini? Akh, lihatlah walau tidak terlampau bagus tulisan-tulisan puisi itu, setidaknya itu membuatku terus bekerja. Walaupun tidak menjadi uang, tapi setidaknya menjadi komoditas yang dinikmati oleh para pria galau. Setidaknya membuatku aku menjadi terlihat romantis dari yang sering orang lihat. Akh, engkau mungkin tahu sudah lama tentang diriku.

With apapun lah

Aziz Faozi