Zis Note

Phoenix : Reinkarnasi Ikarus

13 Dec 2018

Ikarus kembali mengejawantahkan ungkapan dari Kierkegaard bahwa untuk lebih menghargai hidup perlu sebuah lompatan keimanan. Kierkegaard mungkin menjelaskan bahwa keputusasaan akan mengantarkan diri kita pada kesadaran yang lebih tinggi. Puasa yang dilakukan oleh para pekerja membuat dirinya mengenali dirinya, tentu kerja seperti sebuah puasa yang dilakukan oleh para gnostik arab itu.

Ikarus kini telah menjadi Phoenix dia berbentuk burung api, dia telah melebur dalam eksistensi yang lebih tinggi, dia telah menggabungkan kemanusiaannya untuk menjadi matahari, walau belum sempurna, dia telah memiliki ketiganya, eksistensi sebagai makhuk hidup, eksistensi sebagai api, dan eksistensi sebagai mahluk yang bersayap. Dia hidup kembali, hidup dalam dirinya hingga menunggu alineasi berikutnya.

Puasa yang dilakukan ikarus berupa menerima panasnya matahari, membuat alat terbang telah terbayarkan, walau dalam perjalannya dia hanya memiliki kesadaran akan pada matahari, bahkan dia telah melupakan panas yang membakar dirinya, dia bahkan tidak pernah mengingat telah mengeluarkan banyak sumber daya untuk membuat sayap yang telah terbakar itu. Dia telah menjadi phoenix, dia terbakar dalam api, dan dia juga api itu sendiri.

Dan reinkarnasi apa lagi selanjutnya.