Jika saya menguninstall bukalapak, mungkin akan sangat susah. Karena bukan hanya aplikasinya saja yang memang bagus, tapi pelayanan dari bukalapak sendiri sangat bagus. Sewaktu saya gagal transaksi di aplikasi selain bukalapak saya sedikit trauma. Selain gagal dan uang kembali dengan catatan menjadi uang monopoli(alias tidak bisa dicairkan) transaksi juga dipotong oleh administrasi. Selain itu aplikasi ini juga lebih ringan dari aplikasi lainnya. Pernah saya telat untuk membayar tagihan di bukalapak, kemudian menghubungi kostumer service, saya hanya bilang ke mereka, “Kalau uang saya hangus, ya sudahlah anggap saja sodakoh.” dan ternyata uang saya kembali, padahal bukti pembayaran sudah hilang. Dengan alasan ini saya sangat sukar untuk beralih dari bukalapak.
Apakah saya menyayangkan komentar Ahmad Zaky? Jelas tidak seorang warga negara berhak untuk memberikan kritik kepada pemerintah, sayangnya memang para pendukung dari pemerintah menyikapinya dengan berlebihan. Untuk itu demokrasi mungkin akan terlihat sekedar untuk mendukung pemerintah. Ini lebih disayangkan.
Mengenai komentar Ahmad Zaky-pun saya kurang setuju , bahwa kemajuan dari teknologi diukur dari jumlah uang yang dikeluarkan dari sebuah negara. Mungkin Marx pernah berujar bahwa suprastruktur kesadaran dibangun oleh ekonomi, tapi coba lihatlah lagi ketika proses perjuangan kemerdekaan, sekalipun rakyat Indonesia miskin, ternyata yang lebih ditakutkan oleh bangsa Penjajah adalah pendidikan bangsa. Karena dengan pendidikan akan melenyapkan Imperalisme, dan kolonialisme. Banyak orang Indonesia yang kaya karena menghianati bangsa tapi mereka bukanlah orang yang ditakuti penjajah, karena mereka merupakan kepanjangan dari methode penjajahan oleh Penjajah, dari sini kaya dan misikin tidak ada pengaruh untuk melakukan perubahan, yang jelas belajar dan tidaklah yang lebih menentukan. Mungkin inilah yang melatar belakangi Mazhab Frankfurt untuk menuturkan bahwa bukan ekonomilah yang menentukan kesadaran suprastruktur, tapi kesadaran suprastruktur itu sendiri yang membangun ekonomi.
Jepang pernah mengalami krisis ekonomi akibat bom atom. Tapi kemudian mereka bangkit, karena mereka menyadari untuk tetap tidak menyerah pada takdir, ini dilakukan bukan dengan langsung hutang pada luar negeri, tapi dengan tetap mempertahankan tenaga pendidik di Jepang. Jepang telah membuktikan bahwa kesadaran suprastrukturlah yang membangun ekonomi. Sekalipun Indonesia mengeluarkan dana triliunan dolar. Selama dalam kesadaran suprastruktur Indonesia masih bermental feodal, jangankan teknologi, kesejahteraanpun tidak akan sampai.