Entah siapa yang menemukan dahulu, BCG, Soekarno atau Jack Ma. Bruce Henderson pernah berujar bahwa melakukan kerja sama dengan perusahaan yang sudah lama dan mapan bagi sebuah perusahaan baru akan berbahaya, karena hal itu akan membuat perusahaan start-up menjadi bagian kepanjangan dari perusahaan mapan. Dia menceritakan beragam kasus perusahaan dunia. Yah kalau mau baca sendiri silahkan. Tapi hal yang menarik juga diungkapkan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno. Dia enggan bekerja sama dengan negara penguasa, karena ada kecendrungan negara besar akan mengexploitasi negara berkembang. Begitu juga dengan ungkapan Jack-Ma bahwa bekerja di perusahaan mapan akan cenderung menjadikan seorang pekerja menjadi bagian dari mesin.
Satu hal yang menarik, tentang kebebasan kerja yang dicontohkan Jack-Ma, kebebesan yang diperjuangkan oleh Soekarno, mungkin sejalan dengan methode Bruce Henderson dari Boston Consulting Group. Bekerja mungkin prosesi menjacari emas, walaupun jelas menurut Marx bahwa kerja adalah merubah komoditas menjadi nilai, yang akan terepresentasi dalam bentuk Gelden.
Kerja merupakan eksistensialisasi manusia. Dengan kerja manusia menjadi dirinya walau banyak parameter yang akan membuat manusia menjadi terasing dengan kerja seperti yang dijelaskan oleh keputusan eksistensial Jean Paul Sarte (Cek di blog ini), kerja akan membuat manusia menjadi dirinya, dan juga bisa membuat manusia menjadi terasing.
Hobi merupakan salah satu kombinasi antara cinta dan kerja. Mungkin benar kata Tan Malaka, tugas manusia bukanlah untuk sukses tapi untuk mencoba, mencoba adalah kerja itu sendiri. Dengan mencoba kita akan mencoba untuk membuka peluang untuk sukses. Sukses yang jelas adalah kita mampu untuk menjadi diri kita sendiri.
Aziz Faozi Minggu, 17 Februari 2019